DENPASAR | suaratabanan.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab dipanggil Cok Ace mengatakan, kesehatan reproduksi khususnya reproduksi wanita merupakan isu strategis bidang kesehatan karena dampaknya sangat luas dan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Kesehatan wanita juga merupakan parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Wagub.mengatakan itu saat membuka Kongres Nasional The Indonesian Gynecological Endoscopy Society (IGES) Ke-10 sekaligus Pertemuan Ilmiah Tahunan dari the International Society for Gynecologic Endoscopy (ISGE) di Prime Plaza Sanur Hotel, Kamis (25/5).
Wagub. Cok Ace dihadapan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara di dunia, megucapkan selamat datang dan berterima kasih memilih Bali untuk membahas isu yang sangat strategis tentang kesehatan ini.
“Kematian ibu masih menjadi tantangan utama di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dimana salah satu outcome RPJMN 2020-2024 bidang kesehatan adalah meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,” ujarnya.
Saat ini teknologi dan alat kesehatan dalam menunjang tindakan pembedahan berkembang sangat pesat. Adanya teknologi ini memungkinkan pembedahan dilakukan dengan minimal invasif yang memberikan keuntungan baik kepada operator maupun kepada pasien, dimana salah satunya adalah Endoskopi Ginekologi, tambahnya.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan ini, dan saya berharap akan dihasilkan strategi-strategi dan penguatan dalam pelayanan kesehatan reproduksi khususnya bidang ginekologi sehingga memberikan ilmu yang baru bagi para dokter di Bali khususnya, sehingga bisa memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” tegas Cok Ace.
Sementara Presiden Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K) menyampaikan, kongres IGES ke-10 ini juga dirangkaikan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan dari the International Society for Gynecologic Endoscopy (ISGE) yang mana peserta datang dari beberapa negara Asia, Afrika dan negara lainnya. Menurutnya kongres ini pertama kali dilaksanakan kembali setelah pandemi, itu sebabnya antusias dari para peserta sangat tinggi.
Yudi Mulyana menambahkan, endoskopi ginekologi adalah praktik bedah yang membantu mendiagnosis gangguan wanita yang paling umum, seperti perdarahan vagina yang sangat kecil, masalah infertilitas dan polip endometrium (pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim bagian dalam, red). Ini menggunakan perangkat optik kecil dan ramping untuk mendiagnosis masalah tersebut. Untuk itu, dalam kongres yang akan berlangsung 24-27 Mei akan membahas seputar teknologi endoskopi ginekologi, endoskopi treatment serta isu lainnya.
Materi akan disampaikan oleh narasumber yang kompeten dalam bidangnya diantaranya Dr. Chong Kiat Khoo dari Singapore, Dr. Hsuan Su dari Taiwan yang akan menyampaikan Notes a Magnified Vaginal Approach For Large Uterus Hysterectomy serta beberapa isu menarik lainnya. tegas Yudi Mulyana. (ST-WIN)