fbpx
Seni & BudayaTabanan

FK Arsitektur Undwi Menyusun Buku Pura Gede Bingin Ambe

TABANAN | suaratabanan.id – Lima belas Mahasiswa Fakultas Arsitektur Universitas Dwijendra (Undwi) Denpasar kembali melanjutkan penelitian di Pura Gede Bingin Ambe di Desa Adat Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Kehadiran Mahasiswa untuk kedua kalinya ini guna mencari data untuk kelengkapan sebuah buku tentang keberadaam Pura yang diempon krama Desa Adat Banjar Anyar ini. Hal itu diungkapkan dosen pendamping Dr. I Putu Gede Ery Suardana kepada Bandesa Adat Banjar Anyar I Made Raka saat diterima kedatangannya di Pura setempat. Minggu (24/9)

Penggalian data ini sangat penting agar nantinya buku yang disusun saat ini dapat dipertanggung jawabkan secara umum, data yang dibutuhka sepertii nama pelinggih, Ida betara yang bersetana disetiap pelinggih termasuk upakara yang dipersembahkan saat pujawali.

“Jadi kehadiran kami untuk kedua kalinya ini untuk mencari data kelengkapan buku yang sedang kami susun, agar nantinya isi buku tentang keberadaan Pura Gede Bingin Ambe ini dapat dipertangggung jawabkan.”Tegas Ery Suardana.

Buku ini nantinya tambah Suardana diharapkan, minimal dapat membantu membuka sejarah Pura Gede Bingin Ambe dalam penyusunan sebuah Purana.

Selain menyusun sebuah buku kedepan kata Ery Suardana pihaknya juga akan membantu rencana Desa Adat mengembangkan Taman Yàdnya dengan menanam sejumlah pepohonan yang dapat dimanfaatkan mendukung kegiatan upacara diseputar pura ini. Bersama Mahasiswa dalam pengabdian masyarakat kedepan program itu juga diharapkan berkembang menjadi Taman Usada.

Kehadiran Para Mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing Dr. I Putu Gede Ery Suardana dan Ir. I Ketut Adhi Mastra itu diterima langsung Jro Bandesa Adat Banjar Anyar I Made Raka. Jro Bandesa yang didampingi Jro Patajuh I Ketut Artana, Jro Patengen Mangku Dimas dan Panglingsir yang juga selaku Ketua LPD I Nyoman Subagiartha menyampaikan bahwa,
Pura Gede Bingin Ambe penyungsungnya dari beberapa Kabupaten di Bali seperti Tabanan, Badung, Denpasar dan Jembrana. Sehingga saat Ida Bathara katuran pujawali pada Rabu Umanis wuku Medangsia para pemedek rauh tangkil dari beberapa kabupaten di Bali itu. Pura Gede Bingin Ambe ini diempon Krama Desa Ada Banjar Anyar Kediri Kabupaten Tabanan.

“Kehadiran Mahasiswa yang didampingi sejumlah dosen pembimbing ini diharapkan dapat menyusun sebuah buku tentang keberadaan pura ini. Selain nama – nama pelinggih untuk kelengkapan data para dosen nantinya diharapkan bersama-sama dengan prajuru bisa tangkil ring Ida Bagawan di Griya Uma Diwang Blayu Marga Tabanan, mengingat beliau memiliki sejumlah lontar yang diantaranya diharapkan ada berkaitan dengan pura Gede Bingin Ambe ini ” tegas Raka.

Sebelum bisa tangkil ring Ida Bhagawan, sekilas tentang sejarah singkat keberadaan Pura Gede Bingin Ambe disampaikan Patajuh Bhaga Parahyangan I Ketut Artana, sejarah singkat tentang pura yang disampaikan ini tidak terlepas dengan apa yang pernah didapat dan didengarkan dari Ida Bhagawan saat tangkil merencakan karya ageng yang sudah dilaksanakan awal tahun 2023 di Pura Gede Bingin Ambe ini. Untuk kelengkapan data tentang sejarah pura ini ada baiknya untuk bersama tangkil nunas saking Ida Bhagawan.

Sementara dilapangan para Mahasiswa didampingi Jro Mangku Dimas alias I Gede Sudarsa selaku Patengan Prajuru Desa Adat. Jro Mangku Dimas menyampaikan tentang nama bangunan suci termasuk Ida Bhatara yang bersetana dimasing-masing Palinggih tersebut. Data yang diberikan tersebut diharapkan dapat memperkaya isi buku dan nantinta dapat dipertanggung jawabkan.

Seusai penggalian data tersebut Jro Bandesa I Made Raka menyampaikan terima kasih kepada para Mahasiswa dan para dosen. Kerjasama seperti ini diharapkan tetap bisa terjalin mengingat FK Arsitektur Undwi Denpasar sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan Desa Adat Banjar Anyar yakni menelusuri sejarah pura Gede Bingin Ambe yang berlokasi di Wilayah Desa Adat Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. (WIN-ST)