MEDAN | suaratabanan.id – Tenun Endek Bali mendapat angin segar terlebih adanya Surat edaran (SE) Gubernur Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali, dimana SE ini mewajibkan ASN dan masyarakat di Bali menggunakan kain tenun Endek Bali setiap Selasa dan Kamis. Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster menyatakan itu saat menghadiri peringatan HUT ke-43 Dekranas tahun 2023 di kota Medan, Sumatra Utara.Selasa, (16/5)
Endek merupakan kain tenun ikat tradisional, dikembangkan menjadi lebih kekinian,” ungkap Ny. Putri Koster sembari menjelaskan desain pakaian berbahan endek kepada para pengunjung dalam pameran tersebut.
Kain tenun gringsing satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik dobel ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun juga diperkenalkan
“Cuma hanya tiga tenun double ikat di dunia dan salah satunya gringsing Bali,” jelasnya. “Gringsing Bali sudah punya indikasi geografis dengan sekitar 27 motif,” imbuhnya lagi.
Sedangkan untuk karya terbaru, Ny Putri Koster juga menunjukkan kain pantai beragam motif yang dilukis dengan tangan oleh para seniman lokal Bali. “Handmade banget, tapi dengan harga yang tidak seperti yang kita bayangkan. Seniman kita di Bali tidak mematok harga tinggi karena mereka membuat dengan rasa bahagia,” tuturnya, setengah berpromosi.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta menerangkan, dalam pameran yang berlangsung selama enam hari tersebut menghadirkan produk UMKM yang dianggap sudah mewakili para pengrajin lokal Bali.
“Diantaranya ada tenun, kerajinan perak, kerajinan kulit, dan lainnya. Semuanya kita kurasi dengan baik,” jelasnya.
Jarta juga menyebut, kain pantai lukis yang belakangan jadi inovasi para pengrajin ternyata cukup diminati para pengunjung pameran.
“Tentu kita berharap pameran ini bisa memaksimalkan potensi kerajinan di Provinsi Bali. Kami ingin tampil lebih baik diantara 100 stand UMKM dari seluruh Indonesia ini,” pungkasnya.
Sedangkan dalam prosesi pembukaan, Ketua Umum Dekranas Hj. Wury Ma’ruf Amin mengatakan, adapun makna yang tersirat pada tema yang diusung tersebut terkandung semangat bagi para perajin di Indonesia. Menurut istri Wapres RI ini, di usia ke-43 tahun, Dekranas hadir bersama Dekranasda sebagai wadah yang terus memberikan dukungan dengan menciptakan ekosistem wirausaha yang kreatif untuk perajin Indonesia yang berjaya.
“Usia 43 tahun merupakan perjalanan panjang yang telah dilalui Dekranas dalam mengangkat potensi kerajinan nasional. Telah banyak upaya Dekranas untuk mewujudkan visinya sebagai lembaga yang handal dalam mendukung kemandirian ekonomi Indonesia sejak berdirinya dahulu pada 3 Maret 1980,” jelas Ny. Wury Ma’ruf Amin
Seusai pemotongan tumpeng oleh ibu negara sebagai tanda peringatan HUT ke-43 Dekranas dilanjutkan pertunjukan Getaran Karya Rasa sebagai nafas perajin Indonesia, yang dicerminkan dalam sebuah karya seni didukung 120 seniman. Adapun tema yang diusung HUT Dekranas tahun ini ‘Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya!’.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Ketua Panitia HUT Dekranas, Endang Sri Hayati Budi Karya Sumadi, Ketua Harian Dekranas Tri Suswati Tito Karnavian, dan OASE Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. (ST-WIN)