Tabanan, suaratabanan.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tabanan hadir memberikan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Selemadeg, di aula kantor desa setempat, Jumat (26/4). Kegiatan ini sebagai komitmen PWI dalam mendukung pengembangan bakat jurnalistik lokal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Plt Sekretaris PWI Denpasar, Ketut Joni Suwirya, Penasihat PWI Tabanan, Wayan Ariasa dan Ketua PWI Tabanan Dewi Puspawati. Perbekel Desa Selemadeg, Wayan Arsa Wikanta mengatakan, pelatihan jurnalistik desa Selemadeg ini untuk menindaklanjuti perkembangan era digitalisasi saat ini. Diharapkan melalui pelatihan ini para peserta dapat memahami cara penulisan berita yang sifatnya sederhana untuk nantinya bisa diaplikasikan pada website pemerintah desa. Mengingat banyak nya kegiatan rutin desa termasuk potensi desa yang bisa dipromosikan.
“Semua sudah tahu bahkan pernah membuka medsos, namun kedepan bagaimana media sosial ini dapat dimanfaatkan dengan baik agar tidak terseret kasus hukum, pelatihan ini sangat penting selain untuk belajar juga untuk memahami bagaimana memanfaatkan medsos dengan bijak,”terangnya
Dengan mengandeng PWI Tabanan, lanjut kata Arsa, tentunya bisa berbagi pengetahuan kepada peserta soal jurnalistik melalui pelatihan.
Sementara itu, Ketua PWI Tabanan Dewi Puspawati sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas inisiasi pelatihan jurnalistik yang digelar Pemerintah Desa Selemadeg. Ia pun berharap setelah selesai mengikuti pelatihan ini para peserta yang merupakan sekaa teruna dan ibu ibu PKK di desa Selemadeg ini dapat meningkatkan pemahamannya dibidang jurnalistik, karena belajar ilmu jurnalistik bukan harus menjadi wartawan atau jurnalis, namun bisa diaplikasin untuk menginformasikan kegiatan yang dilakukan di website resmi Desa.
Pada pelatihan jurnalistik kali ini, Penasehat PWI Tabanan, Wayan Ariasa menyampaikan materi tentang pengantar jurnalistik dasar dan sejarah pers. Pada kesempatan itu juga dijelaskan materi tentang enam unsur berita yaiti, Apa (What), Siapa (Who), Dimana (Where), Kapan (When), Mengapa (Why) dan Bagaimana (How), selain itu ia juga menjelaskan tentang Teknik Reportase. Bahkan para peserta juga dilatih membuat kemasan berita sederhana yang nantinya bisa diaplikasikan oleh peserta di setiap kegiatan program desa.
Pasa kesempatan tersebut juga diberi pemahaman agar bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan persoalan termasuk persoalan hukum.
Selain itu juga diharapkan setiap desa atau dusun punya akun resmi dan berita atau informasi dishare diakun resmi sehingga informasi yang disampaikan benar benar valid.