DENPASAR | suaratabanan.id – Gelaran event Bali Digital Festival (Bali Digifest) 2023 kembali menyapa kalangan mahasiswa. Kali ini lewat Roadshow Kampus Bali Digifest hadir di Kampus Universitas Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (25/5).
Salah satu program event unggulan Pemerintah Provinsi Bali ini sebagai upaya menghidupkan dan mengembangkan industri kreatif dan digital Bali. Seminar dengan tema ‘Scale Up Business with Digital Market’ ini menghadirkan narasumber sekaligus praktisi digital marketing yakni Ni Komang Ayu Septiani -Praktisi UMKM dan Amik Dwiokta Matalia – Social Media Marketing dihadiri lebih dari 200 peserta.
Wakil Rektor 1 Universitas Ngurah Rai Ade Maharini Adiandari mengungkapkan, ajang Digifest sangat penting dalam menyikapi perkembangan dunia digital dewasa ini.
“Penggunaan internet di Indinesia saat ini sangat besar hampir 77 persen masyarakat sudah menggunakan internet. Jadi saya rasa masyarakat sudah sangat siap untuk transformasi digital,” kata Ade.
Ade juga mengucapkan terima kasihnya telah mendaulat kampus yang berlokasi di Penatih, Denpasar timur tersebut sebagai salah tuan rumah rangkaian Bali Digifest 2023.
“Kegiatan ini sangat penting dan kami sangat berkepentingan untuk akselerasi menuju transformasi digital, karena berkaitan sebagai indikator utama peningkatan kualitas lulusan, dosen dan kemajuan kurikulum di dunia pendidikan,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Dinas Kominfos Provinsi Bali I Dewa Ketut Rai Rustina mengatakan, gelaran besar Bali Digifest merupakan gagasan dari Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga merupakan implementasi dari program prioritas lewat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.
“Acara roadshow kampus Bali Digifest ini menyasar 15 kampus dan merupakan penjabaran program dari Gubernur Bali dengan fasilitasi dari Dinas Kominfos. Saya mengundang adik-adik mahasiswa untuk hadir dalam puncak acara pada 2-4 Juni mendatang guna melihat terobosan terobosan provinsi Bali di sektor digital,” kata Rustina.
Digitalisasi sebuah keniscayaan dan tidak bisa dihindari. “Semuanya bergerak menuju digitalisasi karena itu transformasi digital jadi program pemprov Bali dituangkan dalam visi pembangunan,” katanya.
Digitalisasi disini dikatakan Rustina tidak melulu berfokus pada pembuatan aplikasi yang masif namun juga hal-hal lain seperti pengamanan data.
“Semua saya lihat masih terpaku pada penciptaan aplikasi. Padahal pengamanan data penting sekali dalam mendukung itu dan kita selalu tekankan digitalisasi bukan sekedar buat aplikasi,” ucapnya.
Sementara Praktisi UMKM Ni Komang Ayu Septiani memaparkan kiat dalam memaksimalkan media sosial guna scale up atau pengembangan bisnis. Poin penting yang bisa dicapai melalui media digital, membangun personal branding. “Tingkatkan citra positif baik diri dan produk. Pentingnya, hal ini agar kita dan produk kita dikenali oleh calon konsumen,” katanya.
Sebelum puncak acara di Art Centre 4-6 Juni 2023, akan diselenggarakan ruang berkreasi, berkolaborasi dan ruang belajar untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif digital yang terdiri dari komunitas startup, games, animasi, musik, film dan konten kreatif. (ST-WIN)