BADUNG | suaratabanan.id – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan melakukan pelatihan Las Listrik sebagai hasil kerjasama Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Kerobokan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Rekayasa Denpasar, Senin, 8 Mei 2023.
Kegiatan pelatihan Las Listrik ini diikuti sebanyak 20 orang WBP sebagai tambahan keahlian Warga Binaan dan juga salah satu syarat Warga Binaan untuk mendapatkan hak-haknya.
Bahkan, selama pelatihan berlangsung, WBP mengikuti kegiatan dengan antusias dan terus aktif melakukan praktek maupun bertanya kepada instruktur tentang tahapan pengerjaan yang harus dilakukan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, Fikri Jaya Soebing memaparkan kegiatan pembinaan kemandirian berupa pelatihan Las Listrik merupakan wujud komitmen Lapas Kelas IIA Kerobokan dalam mengimplementasikan resolusi Pemasyarakatan 2023.
“Kegiatan pelatihan Las Listrik merupakan implementasi dari Resolusi Pemasyarakatan 2023 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, yakni peningkatan kualitas WBP menjadi SDM unggul melalui pelatihan keterampilan bersertifikasi, hingga saat bebas nanti, mereka punya keahlian yang bisa digunakan sebagai modal dalam melanjutkan kehidupan pasca menjalani hukuman,” ucap Fikri.
Lebih lanjut, Fikri juga menyampaikan hasil karya Warga Binaan ini, nantinya dalam bentuk jadi berupa tenda yang akan digunakan dalam kegiatan kantor maupun kegiatan lain di luar kantor.
“Pelatihan Pengelasan ini termasuk dalam program pembinaan kemandirian yang sedang kita giatkan di Lapas. Nantinya, mereka akan membuat tenda, tenda nya bisa digunakan untuk kegiatan kantor, maupun, jika masyarakat sekitar ingin menggunakan, juga bisa,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja, I Putu Suwarsa mengatakan kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 1 tahun ini diharapkan dapat memberikan keahlian tambahan bagi Warga Binaan, khususnya dalam bidang pengelasan.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan kita terhadap mereka. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai syarat bagi mereka sebelum diusulkan remisi, target kita ada 40 orang warga binaan yang nantinya mengikuti kegiatan pelatihan dan satu lagi kegiatan yang kita laksanakan yaitu pembuatan dupa, berdasarkan anggaran dipa seksi kegiatan kerja tahun anggaran 2023,” kata Putu Suwarsa.
Kasi Giatja menambahkan, nantinya Warga Binaan secara bertahap akan dilatih dalam proses pengelasan, dimulai dari pengukuran hingga dalam bentuk jadi.
“Dalam pelatihan ini, ada beberapa tahapan, diantaranya pengukuran, pemotongan, pengelasan, penggurindaan, penyambungan hingga pembuatan barang jadi, berupa tenda. Bertahap akan kita ajarkan setiap hari nya, mereka semua harus mencoba melakukan, hingga bisa,” terangnya. (ST-ACE)