DENPASAR | suaratabanan.id – Kebakaran TPA Suwung yang karena tumpukan sampah dan gas metana pada Kamis 12 Oktober 2023 mencapai 3 hektar merupakan bencana sampah yang diakibatkan dari anggapan bahwa TPA sebagai Tempat Pembuangan Akhir, namun sejatinya TPA harus dipandang sebagai Tempat Pemrosesan Akhir.
Sudah saatnya pemerintah melaksanakan implementasi dari banyaknya peraturan mengenai penanggulangan sampah yang dari dulu hanya sebatas peraturan tanpa pengawasan dalam tataran teknis. Kondisi kebakaran ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan utamanya lansia dan anak.
Berdasarkan pengamatan Ketua Biro Kajian dan Isu I Putu Dika Adi Suantara pada 13 Oktober 2023 dini hari, kepulan asap kebakaran cenderung mengarah ke utara yaitu ke pemukiman masyarakat. Untuk itu Ketua PD KMHDI Bali Putu Esa Purwita mendorong:
1. Maksimalkan upaya pemadaman kebakaran oleh seluruh Pemadam Kebakaran seluruh Bali
2. Masyarakat yang rentan terkena dampak kebakaran yaitu anak dan lansia agar diungsikan ke tempat yang aman hingga kondisi kembali kondusif
3. Mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk meninjau penanggulangan dan strategi pengelolaan sampah yang tepat dalam tataran teknis, bukan hanya pada pembuatan peraturan karena sampah harus terpilah dari sumber mulai dari Sampah Organik, Anorganik, dan Sampah Residu. (ST-R)
